Kamis, 11 April 2013

Night at Bukit Bintang

Yak! akhirnya nge-blog lagi setelah 3 bulan OFF. :D

Jaringan internet di rumah saya terputus selama satu bulan. Selain itu, saya juga harus mengurus destinasi selanjutnya (yang dibilang mendadak) untuk mempersiapkan perjalanan ke negara lain yang saya lakukan pada Februari kemarin.

Yuk! lanjut cerita tentang Bukit Bintang.

Setelah postingan sebelumnya menggambarkan tentang wilayah bukit bintang, dipostingan ini, saya akan menceritakan pengalaman saya di Bukit Bintang. :D

Well !. Sekitar pukul 00.00 (waktu Malaysia, kalau di Indonesia jam 23.00), saya menggunakan monorail sampai di Stasiun Bukit Bintang. Hanya sekitar 5 - 10 menit dari KL Sentral. Saya langsung turun dari stasiun (dengan puluhan anak tangga) dan melihat suasana tengah malam di Bukit Bintang.

image
Stasiun Monorail Bukit Bintang

Suasana Bukit Bintang pada tengah malam, satu kata… PRIME-TIME !!!

Ingatkan?. Saya sampai di Bukit Bintang tengah malam. Tengah malam di tempat itu sama dengan jam 8 malam. Jalanan macet, masih banyak orang sliweran, restoran ramai pengunjung, suara musik dari tempat hiburan / pub bersahutan. Bahkan, pada saat saya turun tangga keluar dari Stasiun, saya disambut pemain musik jalanan yang sedang memainkan lagu menggunakan gitar. Orang-orang menonton, beberapa melemparkan uang ke guitar case yang di buka di depannya.

Karena sudah terlalu larut, tanpa pikir panjang, saya langsung mencari rekomendasi hotel yang akan saya tempati. KESALAHAN saya adalah saya belum booking hotel terlebih dahulu. Bukan masalah penuh atau apa, maksudnya, ini pertama kalinya saya berada di tempat asing. Hanya berbekal buku rekomendasi hotel, tengah malam, saya harus cari hotel mana yang cocok. BIG NO UNTUK DILAKUKAN LAGI !!!. (pengalaman masuk ke hotel abal yang murah, begitunya dilihat isinya cowok-cowok bule yang cuma pakai boxer berkeliaran, dengan pancahayaan yang remang - Paradiso Hotel).

Pilihan pertama jatuh pada Hotel Agora. Hotelnya mahal (nggak dapet breakfast juga) dan kesannya jadul. Mau bagaimana lagi. Selain capek, kita harus naruh tas dan cari makan.
Semenjak jam 5 sore di Semarang sampai di Malaysia jam 12 malam dan belum makan, di tempat asing juga. KEBLONDROK :|

SARAN : KALAU MAU BEPERGIAN YA HARUS PESEN PENGINAPAN DULU. BAYAR ONLINE. BIAR KITA NGGAK USAH CARI KAMAR KOSONG ATAU BISA TAHU BAGAIMANA KONDISI KAMAR HOTEL

Ini, saya kasih lihat kamar di Agora. Harganya nggak sesuai dengan fasilitas sih kalau menurut saya.
image
Agora Room

Setelah menaruh barang-barang, kita berdua langsung keluar hotel mencari makan sekaligus melihat seperti apa area bukit bintang. Benar-benar dunia malam. Deretan hotel berjejer PUB-PUB yang baru dibuka setelah jam 12 malam. Saat itu saya melihat ada orang yang melakukan atraksi di depan PUB bersama dengan ular piton yang dibawa. Agak kesana lagi, saya melihat pemandangan yang berbeda.

Ya, ini loh ALASAN MENGAPA SEBAIKNYA TETAP MEMBAWA VISA/MASTERCARD MESKIPUN LOW BUDGET TRAVELLER. Jadi, sewaktu itu saya belum mengerti maksud orang itu apa. Tidak ada pertunjukan ular seperti orang di sebelahnya. Dia bule, memasang sehelai baju dan menawarkannya kepada siapapun yang lewat. Baru ngeh, INI DIA BACKPACKER SEJATI YANG KEHABISAN UANG SAMPAI JUAL BAJU YANG MEREKA PUNYA. -______- . 

Jadi, kartu-kartu yang dibawa itu cuma buat jaga-jaga aja, semisal ada keadaan darurat, kan kita juga nggak tahu nanti gimana.

Kita kemudian cari keramaian dan warung makan yang berjejer. Disinilah kita mengenal Jalan Alor - Pecinannya Bukit Bintang. Sejauh menyusuri sepanjang Jalan Alor, semuanya berbau BABI dan juga masakan Cina. Laperrr. 
image
Suasana di Jalan Alor

Sampai akhirnya kita menemukan satu-satunya yang bertuliskan halal di menu nya, selain melihat juga yang jual ternyata orang India. Alhamdulillah. :D

image
Warung makan halal di sepanjang Jalan Alor

Sekitar pukul 2 malam kita kembali ke hotel untuk beristirahat. Jalan Alor sih masih ramai, tapi jalanan lain udah mulai sepi. Cuman, masih ada beberapa pub yang tetep mainin musik keras-keras.

Tidak ada komentar: