Kamis, 26 September 2013

The Problem is... Imigrasi !

Ini nih yang bikin hati tergerak buat cerita dikit soal imigrasi di beberapa negara yang pernah saya kunjungi. Mulai dari petugasnya, pelayanannya, ekspresi wajah, tingkah laku, sampai kira-kira apa yang bakal ditanyain sama si petugas.

Based on my experience yang selalu ngamatin kelakuan para petugas imigrasi dan sempet disewotin. At least, bisa buat jaga-jaga kalian ngadepin mereka.

Indonesia
Kalau di Indonesia sih, mau dari bandara mana aja, selama kita masih WNI, nggak ada pertanyaan yang aneh-aneh. Atau memang seharusnya nggak ditanyain.
Entah karena mereka iseng tanya-tanya aja atau karena tujuan saya ke Malaysia.
Pas mau berangkat ke Malaysia, di loket pemeriksaan imigrasi, si bapak petugas tanya (berangkat dari Bandara Ahmad Yani Semarang).
"Mau kemana?" - "Mau ngapain disana?" - "Pulangnya kapan?"
Tiga pertanyaan itu yang bakal ditanyain sama petugas imigrasi Indonesia ketika kamu ke Malaysia. Sekitaran itu aja sih pertanyaannya. Tapi, nggak semua petugas tanya.

You know what?!. Si bapak petugas tiba-tiba memberikan trik dan saran ke saya.
"Nanti, kalau ditanyain sama imigrasi disana (Malaysia), bilang aja mau berlibur atau mau belanja."
Saya baru nyadar kalau ternyata trik itu dipakai biar kita nggak dianggap sebagai TKI/TKW ilegal.
Well, bergaya layaknya orang kaya yang mau berlibur dan belanja di negeri orang bisa jadi cara jitu biar nggak dianggap pekerja ilegal. Terimakasih bapak Imigrasi. :)

Malaysia
Sebelumnya saya udah pernah posting sedikit tentang imigrasi malaysia. Kalau di LCCT, memang imigrasi untuk turis dan TKI/TKW dibedakan. Bagi para tenaga kerja, mereka digiring ke bilik yang berbeda, kayaknya sih pemeriksaan dokumennya lebih rumit. 

Soal petugasnya, nggak ada yang bermuka manis, serem-serem, asem, kecut, pelit senyuman. Bahkan ada petugas cewek yang nyambi makan permen karet, dan gaya mulutnya itu nggak nahan. Sambil dibikin balon-balon gitu. 

Seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya, kita kudu pake pakaian yang kesannya "mewah". Ternyata ada hubungannya sama saran petugas imigrasi di Indo, biar kita nggak dikira TKI ilegal. Waktu itu saya terpaksa ngikutin keluarga yang bawa kereta bayi, biar dikira satu keluarga gitu. Hahahaha.

Malah justru nih, si Ibu di keluarga itu (dia pake celana pendek dan cuma pake kaos), parasnya (maaf) nggak pantes jadi orang kaya. Sempet dipersulit masuk.
Kita masuk bareng di loket yang berbeda. Saya sih nggak ditanyain apa-apa, cek paspor, dan mulus lolos dari imigrasi. Nah si ibu, nggak kelar-kelar. Entah kenapa ya, dia justru disuruh liat ke kamera agak lama. Trus cek sidik jari juga. Padahal saya sendiri nggak ada begitunya.

Brooo, tampang ternyata berpengaruh pada kesan pertama! :|

Singapura
Kalau di negara ini hampir sama kayak di Malaysia sih petugasnya, tapi nggak curiga amat sama yang namanya TKI ilegal. Mungkin karena disana terlalu banyak turis kali ya, jadi mereka juga males ngurusin. Cemberut, serius, kurang senyum. That's what you will see!

Thailand
Ini dia, petugas imigrasi yang paling jadi favorit diantara negara lain. Kesan pertama mau diperiksa dokumen aja udah digodain, diajakin senyum. Bahkan mereka tanya mau ngapain di Thailand sambil bercanda. Kurang apa coba!. Suruh liat di kamera, merekanya ikut senyum-senyum sendiri liat wajah kita di komputer. Nah, kitanya kan jadi ikutan ketawa (malu). Begitunya udah selesai cek dokumen, mereka tetep senyum dan seperti memberi sapaan "selamat datang di thailand".

Itu kejadian malam hari. Sekitar pukul 9 malam. Disaat yang lain capek dan wajar kalau wajahnya pada nggak nyantai, ini justru petugas imigrasinya ramah-ramah.

Apalagi, ketika antrian di imigrasi mulai memanjang, loket imigrasi khusus warga Thailand dibuka untuk turis luar. Luarrrr biasa... Di Malaysia nggak bakalan ada begini. Turis ya turis, warga negara ya sendiri loketnya. Mau sepanjang apapun antriannya, tetep nggak dioper ke loket WN yang kosong.
TH better than MY !

Petugas imigrasi favorit saya selama ini masih dipegang oleh Thailand ! :D

Selasa, 16 April 2013

Good Morning Bukit Bintang !!!

Selamat Pagi Bukit Bintang! :D

Oke, menurut itinerary yang kita buat, Saya dan Moonjia udah siap memulai hari itu pukul 6 pagi. Rencananya sih mau keluar cari makan sekalian melanjutkan ke destinasi selanjutnya. Nyatanya jam 6 pagi di Malaysia itu... KOSONG !
Inilah yang kita lihat melalui jendela kamar hotel.

image
Jam 06.00 waktu malaysia

Gambar ini adalah sebuah gang kecil yang ada di belakang Hotel Agora. Gagal deh ini rencana berangkat pagi. Boro-boro cari makan, lihat orang di jalan aja nggak ada. Kita baru nyadar, kalau di Malaysia jam 6 pagi setara dengan jam 5 pagi Indonesia. Ya... bisa dianggap subuh lah ya. -_____-

Ini nih yang bikin kita berdua kelaparan di dalam kamar hotel. Dan ucapkan terimakasih kepada maggie dan milo !!!. Untungnya, semalam, sebelum pulang ke hotel, kita menyempatkan diri ke minimarket terdekat untuk beli air mineral dan beberapa makanan kecil buat bekal kita besok pas berpetualang di Kuala Lumpur.

image
Maggie Cup + Milo
Tadaaaa... Ini dia salah satu makanan yang kita beli semalam dan menjadi penyelamat perut di pagi hari. Hahaha :D

Setelah mengganjal perut, akhirnya kita memutuskan keluar kamar sekitar jam 7 pagi waktu Malaysia (setelah melihat kondisi gang belakang hotel). Mulai ada beberapa orang terlihat beraktivitas.

image
Jam 07.00 waktu malaysia

Its time for us to look for a breakfast! :D
Well!. Cari breakfast?. Kita udah siap dengan kamera masing-masing! Hahahaha... nggak ada hubungannya yak.
Gini... rencananya sebelum kita cari makan pagi, kita mau keliling Bukit Bintang dulu, lihat aktivitas penduduk Malaysia di pagi hari kayak apa. Tujuan utama kita sih lihat nama tempat (yang disebut dalam buku traveling yang kita punya), spot mana saja yang bisa dijadikan rekomendasi sebagai hotel selain Agora dan juga tempat makan halal.

Dari jalan-jalan itu, kita menemukan wilayah yang dihuni oleh etnis-etnis tertentu di sekitar Bukit Bintang, seperti Alor, Ain Arabia, Tongkat Tengsi, dan sebagainya (ada dipostingan sebelumnya).

Pagi hari di Bukit Bintang. Apa yang kita temukan???

MAIN THINGS !! FOOD(TRUCK) !! CHEAP CHEAP CHEAP! alias Makanan Kaki Lima yang MURAH MERIAH! :D

Ini ada beberapa makanan pinggir jalan yang kita temui.
image
Penjual "siomay"
Bapak ini menjual siomay dan sejenisnya (anggap aja namanya sama). Kita nemuin ini Si Bapak, deket sama gerbang Ain Arabia. Uniknya, dia menggunakan sepeda motor yang dipasangin meja disamping kiri kendaraan. Lihat sendiri kan, tabung elpijinya ditaruh di atas jog motor. Hahaha. Karena yang jual Chinese, jadi kita agak ragu dengan makanan yang dijual (mengandung babi). Bukan suudzon sih, tapi menjaga lebih baik kan. Hehe. 

Foodtruck kedua kita temuin lebih dekat dengan Hotel Agora. Sebenarnya, di daerah Ain Arabia, ada beberapa jajanan kaki lima serupa seperti ini. Menurut saya, ini lebih mirip penjual nasi uduk di pinggir jalan. Nggak ada bedanya sama Jakarta.

image

image
Penjual Nasi Lemak
Bersama dengan para pekerja, mereka membeli sarapan murah disini. Menu yang disajikan adalah nasi lemak serta jajanan seperti donat dan gorengan. Kita nggak milih menu ini, alasannya karena selain membutuhkan piring, juga nggak ada kursi atau meja untuk makan.

Here We Go!. Akhirnya, setelah berkeliling mencari makanan yang cocok, Kita penasaran dengan warung yang ada di belakang hotel. Dan inilah dia... tempat kita ngisi perut pagi itu.

NASI KANDAR, JALAL, dan ROTI CANAI...  :D
image
Penjual Roti Canai
Jujur aja, kita harus antri pesan,  tempat duduk pun penuh. Selain itu, ada daya tarik tersendiri yang membuat kita memilih tempat ini - saking amaze-nya sama yang bikin makanan.
Salah sendiri yang jual orang India asli, jadinya cara bikin makanannya kayak yang di TV-TV gitu. Hahahaha. :D

image
Cara bikin Roti Canai
Makanan ini benar-benar murah. Pantas aja banyak yang antri.

image
Koki Teh Tarik
Ohya, satu lagi. Jangan lupa cobain sensasi Teh Tarik disini. Selain bisa lihat cara bikinnya, asli, makanan kaki lima ini recomended banget, rasa dan harganya DELICIOUSOO. Inget!. Masuklah Gang di sebelah Hotel Agora. Tepat di pertigaan, kamu akan menemukannya. :D

Setelah ini, Kami siap berpetualang :D

Kamis, 11 April 2013

Night at Bukit Bintang

Yak! akhirnya nge-blog lagi setelah 3 bulan OFF. :D

Jaringan internet di rumah saya terputus selama satu bulan. Selain itu, saya juga harus mengurus destinasi selanjutnya (yang dibilang mendadak) untuk mempersiapkan perjalanan ke negara lain yang saya lakukan pada Februari kemarin.

Yuk! lanjut cerita tentang Bukit Bintang.

Setelah postingan sebelumnya menggambarkan tentang wilayah bukit bintang, dipostingan ini, saya akan menceritakan pengalaman saya di Bukit Bintang. :D

Well !. Sekitar pukul 00.00 (waktu Malaysia, kalau di Indonesia jam 23.00), saya menggunakan monorail sampai di Stasiun Bukit Bintang. Hanya sekitar 5 - 10 menit dari KL Sentral. Saya langsung turun dari stasiun (dengan puluhan anak tangga) dan melihat suasana tengah malam di Bukit Bintang.

image
Stasiun Monorail Bukit Bintang

Suasana Bukit Bintang pada tengah malam, satu kata… PRIME-TIME !!!

Ingatkan?. Saya sampai di Bukit Bintang tengah malam. Tengah malam di tempat itu sama dengan jam 8 malam. Jalanan macet, masih banyak orang sliweran, restoran ramai pengunjung, suara musik dari tempat hiburan / pub bersahutan. Bahkan, pada saat saya turun tangga keluar dari Stasiun, saya disambut pemain musik jalanan yang sedang memainkan lagu menggunakan gitar. Orang-orang menonton, beberapa melemparkan uang ke guitar case yang di buka di depannya.

Karena sudah terlalu larut, tanpa pikir panjang, saya langsung mencari rekomendasi hotel yang akan saya tempati. KESALAHAN saya adalah saya belum booking hotel terlebih dahulu. Bukan masalah penuh atau apa, maksudnya, ini pertama kalinya saya berada di tempat asing. Hanya berbekal buku rekomendasi hotel, tengah malam, saya harus cari hotel mana yang cocok. BIG NO UNTUK DILAKUKAN LAGI !!!. (pengalaman masuk ke hotel abal yang murah, begitunya dilihat isinya cowok-cowok bule yang cuma pakai boxer berkeliaran, dengan pancahayaan yang remang - Paradiso Hotel).

Pilihan pertama jatuh pada Hotel Agora. Hotelnya mahal (nggak dapet breakfast juga) dan kesannya jadul. Mau bagaimana lagi. Selain capek, kita harus naruh tas dan cari makan.
Semenjak jam 5 sore di Semarang sampai di Malaysia jam 12 malam dan belum makan, di tempat asing juga. KEBLONDROK :|

SARAN : KALAU MAU BEPERGIAN YA HARUS PESEN PENGINAPAN DULU. BAYAR ONLINE. BIAR KITA NGGAK USAH CARI KAMAR KOSONG ATAU BISA TAHU BAGAIMANA KONDISI KAMAR HOTEL

Ini, saya kasih lihat kamar di Agora. Harganya nggak sesuai dengan fasilitas sih kalau menurut saya.
image
Agora Room

Setelah menaruh barang-barang, kita berdua langsung keluar hotel mencari makan sekaligus melihat seperti apa area bukit bintang. Benar-benar dunia malam. Deretan hotel berjejer PUB-PUB yang baru dibuka setelah jam 12 malam. Saat itu saya melihat ada orang yang melakukan atraksi di depan PUB bersama dengan ular piton yang dibawa. Agak kesana lagi, saya melihat pemandangan yang berbeda.

Ya, ini loh ALASAN MENGAPA SEBAIKNYA TETAP MEMBAWA VISA/MASTERCARD MESKIPUN LOW BUDGET TRAVELLER. Jadi, sewaktu itu saya belum mengerti maksud orang itu apa. Tidak ada pertunjukan ular seperti orang di sebelahnya. Dia bule, memasang sehelai baju dan menawarkannya kepada siapapun yang lewat. Baru ngeh, INI DIA BACKPACKER SEJATI YANG KEHABISAN UANG SAMPAI JUAL BAJU YANG MEREKA PUNYA. -______- . 

Jadi, kartu-kartu yang dibawa itu cuma buat jaga-jaga aja, semisal ada keadaan darurat, kan kita juga nggak tahu nanti gimana.

Kita kemudian cari keramaian dan warung makan yang berjejer. Disinilah kita mengenal Jalan Alor - Pecinannya Bukit Bintang. Sejauh menyusuri sepanjang Jalan Alor, semuanya berbau BABI dan juga masakan Cina. Laperrr. 
image
Suasana di Jalan Alor

Sampai akhirnya kita menemukan satu-satunya yang bertuliskan halal di menu nya, selain melihat juga yang jual ternyata orang India. Alhamdulillah. :D

image
Warung makan halal di sepanjang Jalan Alor

Sekitar pukul 2 malam kita kembali ke hotel untuk beristirahat. Jalan Alor sih masih ramai, tapi jalanan lain udah mulai sepi. Cuman, masih ada beberapa pub yang tetep mainin musik keras-keras.

Rabu, 13 Maret 2013

Kuala Lumpur Rail Map


Saya upload 2 Map, yang satu lebih lengkap dengan nama keretanya.





Ingat!. Ketika kita sudah menentukan objek apa yang akan dikunjungi, kita harus tahu kereta apa yang akan kita gunakan. Loket dan Gate setiap kereta berbeda-beda.

Semoga Peta ini bisa membantu kalian menjelajahi Kuala Lumpur !. :D