Postingan kali ini, saya akan bercerita dan memberikan gambaran Bukit Bintang itu seperti apa.
Bukit Bintang. Sebuah nama wilayah di Kuala Lumpur yang terkenal dengan area belanja dan tempat berkumpulnya turis. Dalam bahasa Inggris, lebih dikenal dengan sebutan Bintang Walk. Wilayah ini adalah tempat dimana biasanya para turis menginap ketika mereka ingin berkeliling Kuala Lumpur. Mungkin karena itulah, tempat ini tidak akan pernah sepi hingga subuh tiba.
Bukit Bintang / Bintang Walk |
Salah
satu alasan Saya dan Enjik memilih Bukit Bintang sebagai rujukan untuk
tempat beristirahat dan menaruh barang-barang adalah karena buku
yang kita baca. Hahahaha. Intinya adalah, tempat ini tempat favorit para turis. Disini merupakan tempat strategis, dimana
penginapan mulai dari yang 'ecek-ecek' untuk para backpacker hingga
hotel bintang 5. Surga belanja juga bagi para penggila belanja.
Salah satu Mall yang terkenal di kawasan ini adalah Lot 10 dan BB
Plaza. Selain itu, cari makan atau jajanan gampang, dan juga kalau mau
kemana-mana (objek wisata di Kuala Lumpur) deketlah...
Petunjuk Jalan di Bukit Bintang |
Bukit Bintang adalah tempat sepaket untuk melihat berbagai budaya di Asia. Kawasan Bukit Bintang itu diisi oleh masyarakat India, Cina, Arab, dan juga Afrika loh. Ini bisa menjadi jawaban atas pertanyaan postingan sebelumnya. Di
Bukit Bintang, kamu nggak bakal nemu orang Malaysia asli atau lebih
tepatnya tidak ada hal yang menunjukkan identitas kebudayaan masyarakat
Melayu-Malaysia asli.
Di kawasan Bukit Bintang ada
banyak nama Jalan. Ternyata nama Jalan tersebut untuk menandai kamu
sedang di kawasan masyarakat Cina, India, atau Arab. Jadi, Bukit
Bintang ini hampir sama seperti daerah di sekitar Jalan Mataram yang
terdiri dari beberapa nama Jalan, seperti Pekojan dan Pecinan. Mereka
terkotak-kotak berdasarkan pengelompokkan nama Jalan. Hehehe...
- Jalan Alor
Jalan Alor bisa dibilang Pecinan nya Bukit Bintang.
Di sepanjang jalan ini semua serba Cina. Setiap malam, kawasan ini
hampir sama dengan Pasar Semawis di Semarang. Warung makan berjejer
menyajikan spesialis Chinese Food. Pastinya semua mengandung Babi.
Jajanan seperti tempura yang di bentuk seperti sate juga ada.
Hotel-hotel di sepanjang Jalan Alor pun karyawannya berwajah sipit.
Sampai supir taksi yang kami temui pun, sipit semua. Jika kamu bawa
mobil, jangan sekali-kali masuk ke kawasan pada malam hari. Macet total
!. -____-
Suasana Pecinan Jalan Alor |
- Ain Arabia/ Jalan Beremi
Dilihat
dari namanya sudah pasti tahu kan?. Yuhuuu... ini adalah kompleks untuk
mereka yang berkebangsaan Arab. Suasana daerahnya pun mirip nuansa Timur Tengah, tipe aladin-aladin gitulah. Sama seperti di Jalan Alor, banyak restoran bernuansa Arab yang menyajikan makanan khas Timur Tengah dengan pelengkap Shisa. Namun, ketika kamu memasuki Gerbang Ain Arabia, memang lebih didominasi perumahan warga yang ditengahnya ada Taman Cangkir.
Ain Arabia Gate |
Taman Cangkir |
Restoran Arabian Food |
Ain Arabian Minimarket |
- Tengkat Tong Shin - Changkat Bukit Bintang - Nagasari - Berangan
Empat jalan ini diisi mayoritas mereka yang keturunan India dan Arab. Disini memang lebih banyak ditemukan restoran-restoran India, ada juga restoran khusus masakan Afrika, seperti Mesir, Hadramaud (Yaman).
Selain itu, kamu juga akan menemukan Pub/ Klub malam disini. Ada Pub
khusus untuk warga Afrika. Jujur saja, pas malam hari, Pub itu lebih
terlihat seperti rumah hantu ketimbang klub malam. Suasana
remang-remang, kulit orang Afrika yang hitam, rambut keriting yang
mengembang, tatto di badan, jogetan khas Afrika, dan muka mereka. Sumpah
deh, mirip rumah hantu. Lebih menyeramkan dari hantu, mungkin. Saya
harus melipir dan menyebrang dulu kalau mau menghindari tempat itu.
-______-
Restoran Yaman Food |
Oke. Itu sekilas tentang Bukit Bintang atau Bintang Walk. Mau tau hal unik apa yang saya temukan disana, lalu makanan apa saja yang harus dicoba dan jangan dicoba?.
Tunggu Postingan selanjutnya... :D